Kun Nasyiton menjelaskan, meskipun kontraktor RDF berasal dari Jerman, pelabuhan Roterdam dipilih karena pelabuhan tersebut menjadi pelabuhan internasional yang aksesnya mudah ke Indonesia. Material yang dikirim yaitu material plumbing sistem dan semua material bawah lainnya. “Jadi material lewat darat dulu ke Roterdam dari Jerman lalu baru diangkut ke Cilacap. Diperkirakan material-material tersebut mulai bisa datang pada minggu ke-2 November secara bertahap. Setelah itu baru kita pasang,” jelas dia. Menurut dia, untuk alat RDF sendiri baru akan sampai pada 2018 mendatang. Tahun ini direncanakan hanya pekerjaan bangunan fisik yang selesai pada akhir tahun anggaran 2017. Sementara untuk mekanikal elektrikal sampai Juni. “Material penunjangnya dulu yang datang, setelah itu baru material-material utamanya,” ungkapnya. Dia berharap setelah adanya RDF, pengelolaan sampah di Cilacap bisa lebih sehat dan ada peningkatan pelayanan yang cukup signifikan terhadap pengelolaan sampah di Cilacap. Meskipun nantinya ada RDF, kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya dan menyetorkan sampah ke TPS tepat waktu masih dibutuhkan agar tidak terjadi penumpukan sampah. “Ujicoba direncanakan pada September Oktober tahun depan,” imbuh dia.
Sumber: http://radarbanyumas.co.id/material-dari-rotterdam-tiba-minggu-kedua/