“Mungkin di tempat mana ada sumbatan sampah itu menjadi solusi karena air menjadi lancar. Namun bagi kami di Adipala yang banyak muara sungai menjadi banjir sampah,”tandas Camat Adipala, Drs Teguh Prastowo MSi. Menurut dia, untuk mengatasi sumbatan sampah seharusnya diminimalisir yang hanyut ke sungai dan maksimalkan sampah diangkat serta dikeringakan. Selanjutnya dibakar, sehingga sampah tidak menumpuk di Adipala akibat hanyutan dari atas. “Jumlahnya dalam sekali banjir bias mencai ribuan ton sampah yang hanyut ke muara dan akhirnya ke laut,”ungkap dia. Sayangnya sampah tersebut juga tidak langsung mengendap di laut namun tersapu ombak kembali hingga balik ke pantai. Hal inilah yang menjadi pekerjaan rumah bagi warga di pesisir selatan akibat menumpuknya sampah dari wilayah Kroya, Maos, Sampang bahkan dari Banyumas. “Sebab Sungai Serayu mengalir sejak dari Wonosobo hingga bermuara di Adipala. Karena itu kami mohon dibantu agar sampah tidak menjadi persoalan di wilayah kami,”ujar dia. Dia berharap penanganan banjir juga harus mempertimbangkan wilayah muara. Sebab jika sampah terus menumpuk di muara maka pengendapan akan terus meningkat. Hal itu juga akan menahan aliran air dari atas ke muara. “Sehingga banjir pun akan terus berlangsung lama. Sebab air genangan juga tidak akan lancer ke muara karena muara dipenuhi sampah,”kata dia. Padahal untuk mengatasi muara yang penuh sampah tidak mudah. Sebab harus menggunakan teknologi khusus. Sebab selain arusnya deras juga air pasang kerap menjai kendala. Sehingga sampah yang bias dipungut adalah yang ada di pantai saja.
Sumber: http://radarbanyumas.co.id/adipala-kebanjiran-sampah/