Secara kasat mata, tampilan Satria dan Sonic serupa, tapi berbeda cukup siginfikan jika diperhatikan lebih seksama. Sonic sedikit lebih pendek, sedangkan Satria lebih ramping. Jarak jok ke tanah juga mirip, di kisaran 76 cm. Namun, Satria lebih ringan dengan berat kosong 95 kg dibandingkan Sonic dengan 114 kg. Kapasitas tangki bahan bakar Satria lebih banyak 0,2 liter.
Soal jeroan mesin, keduanya beda teknologi. Satria masih mengandalkan sistem suplai bahan bakar karburator, sementara Sonic sudah injeksi khas Honda. Keduanya menerapkan teknologi DOHC. Mesin Satria berkapasitas 147,3 cc, sementara Sonic 149,16 cc. Perbandingan kompresi Satria 10,2:1, sedangkan Sonic lebih tinggi, yakni 11,3:1.
Nah, mengenai tenaga dan torsi, keduanya saling sundul. Satria dan Sonic sanggup mengeluarkan tenaga maksimal yang sama, yakni 16 tk atau setara 15,7 tk. Namun, angka tersebut dicapai pada putaran mesin 9.000 rpm untuk Sonic, dan 9.500 rpm untuk Satria. Torsi puncak Satria lebih kecil, yakni 12,7 Nm @8.500 rpm dibandingkan Sonic di angka 13,5 Nm @6.500 rpm.
Tongkrongan kedua modelnya juga punya desain mirip, tapi perbedaan mulai dirasakan dari desain masing-masing ornamen. Lampu uta misalnya, desain Sonic terlihat lebih tegas dan tajam, sudah dibekali sistem penerangan LED bercahaya putih. Sementara Satria sendiri punya bentuk lampu depan lebih lembut dengan kombinasi sedikit garis tajam dan lengkungan pada bagian “jambul”, serta masih mempertahankan lampu halogen dengan pencahayaan kekuningan.Panel indikator New Sonic sudah seluruhnya digital, informasi yang diberikan cukup lengkap, seperti indikator bahan bakar real time, speedometer, informasi posisi transmisi, dan takometer. Sedangkan Suzuki Satria hanya takometer yang masih analog, selebihnya digital. Namun, Satria tidak punya informasi mengenai posisi transmisi.
Tanda-tanda Honda New Sonic 150R mengusik ketenangan Suzuki Satria FU 150 kini makin kentara. Pertarungan bebek ”ayam jago” sejak tiga bulan terakhir membuktikan bahwa konsumen sepeda motor di segmen khusus ini butuh penyegaran. Untuk pertama kalinya, Satria FU tumbang dalam hal penjualan. Mungkin melihat perbedaan banderol kedua sepeda motor ini bisa jadi pertimbangan, Honda menawarkan Sonic Rp 20,9 juta. Sedangkan, Suzuki Satria dibanderol mulai dari Rp 18,9 juta-Rp 20,325 juta. Kedua harga sudah berstatus on the road Jakarta.
Mengacu pada data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), New Sonic yang menempel sejak pertama kali dijual secara penuh pada Agustus 2015 akhirnya mengungguli penjualan Satria FU 150 pada Oktober 2015. Praktis hanya butuh tiga bulan untuk ayam jago Honda itu melibas ayam jago Suzuki yang selama ini tak ada tandingan.
Tercatat bulan lalu, New Sonic 150R terjual 9.411 unit. Sementara Satria FU 150 pada Oktober 2015 penjualannya tinggal 5.744 unit. Tanda-tanda Sonic bakal melesat sudah ada sejak Agustus, terjual 8.413 unit, lalu September menempel tipis di angka 7.136 unit.
Di sisi lain, Satria FU 150 sebenarnya tetap stabil di awal kemunculan Sonic pada Agustus dan September yang terjual masing-masing 8.692 unit dan 7.588 unit. Namun penurunan drastis terjadi bulan lalu, mencapai 24,3 persen. Persaingan pun mulai memanas dalam beberapa bulan ke depan.
Persaingan masih akan terjadi hingga akhir tahun, dan tetap menarik untuk diperhatikan.
0 Comments